Finance – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance mencatatkan laba bersih dengan total Rp1,94 triliun sepanjang tahun 2023. Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 21% jika dibandingkan dengan perolehan laba bersih pada tahun 2022.
“Perusahaan [Adira Finance] tahun 2023 berhasil mencatatkan laba bersih yang naik 21%, kenaikan ini cukup membanggakan juga dari Rp1,606 miliar ke Rp1,944 miliar,” kata Chief of Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani dalam paparan Media Update Kinerja Keuangan Adira Finance Tahun 2023.
Adapun, pendorong utama kenaikan dari laba tersebut yaitu di karenakan kenaikan aset yang dikelola oleh Adira Finance naik sebanyak 25% menjadi Rp55 triliun. Pertumbuhan juga didorong oleh meningkatnya total pendapatan menjadi Rp9,5 triliun. Angka tersebut naik 14% dibandingkan dengan pendapatan pada 2022. Dengan demikian, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) perusahaan masing-masing-masing-masing menjadi 8,6% dan 18,7%. Selain itu, pembiayaan baru Adira Finance juga tercatat mengalami kenaikan 31% menjadi Rp41,6 triliun.
Segmen yang mengalami kenaikan sepanjang tahun lalu didorong terutama oleh sepeda motor yang mendapatkan pencapaian 39%, non otomotif 32%, dan mobil 25%. Dari sisi pembiayaan baru syariah juga tumbuh sebanyak 34% menjadi menjadi sebanyak Rp8,9 triliun. Pembiayaan syariah mewakili sekitar 21% dari total pembiayaan baru perseroan. Sementara untuk pembiayaan kendaraan listrik sepanjang 2023 mencapai Rp189 miliar.
Adira Finance berharap industri otomotif akan terus mengalami penumbuhan pada tahun ini. Dengan mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang diperkirakan akan tetap mengalami kestabilan. Pada sisi lainnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memproyeksikan penjualan mobil baru pada 2024 relatif stabil yaitu sebanyak 1,1 juta unit. Sementara itu, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memproyeksikan penjualan sepeda motor baru akan mencapai 6,2–6,5 juta unit. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memproyeksikan pertumbuhan pada piutang pembiayaan dari perusahaan-perusahaan multifinance sebesar 12-13% di tahun 2024. Oleh karena itu, Adira Finance menargetkan pembiayaan baru pada tahun 2024 dapat tumbuh sekitar 12%-14% dari pencapaian tahun 2023.