Finance – PT Bank Mega Tbk. (MEGA) terus mendorong bisnis consumer, termasuk membidik volume transaksi kartu kredit mencapai Rp75 miliar melalui event bertajuk Mega Travel Fair 2024. Wakil Direktur Utama Bank Mega Diza Larentie mengatakan melalui ajang Mega Travel Fair 2024, pemegang kartu kredit Bank Mega berkesempatan berlibur ke destinasi lokal maupun mancanegara melalui berbagai penawaran promo.
“Ini sebenarnya [target Rp75 miliar] enggak naik, malah turun karena event [Mega Travel Fair] ini lebih sedikit jumlahnya dibanding periode sebelumnya,” ucapnya usai agenda Mega Travel Fair. Diza menjelaskan menurunnya target transaksi kali ini karena minimnya waktu untuk menggelar pameran.
“Ini periodenya mepet ya. Tidak bisa dilaksanakan lebih awla karena kemarin ada Pemilu dan ini enggak lama langsung ketemu Ramadan,” ujarnya.
Sementara untuk target penambahan nasabah kartu kredit, Diza memperkirakan Bank Mega kerap meraih 10.000 pengguna baru dalam sebulan. Sehingga, pihaknya menarget selama setahun ada 120.000 pengguna kartu kredit baru tahun ini.
Di tengah perseroan yang agresif dalam menjaring pertumbuhan kartu kredit, pihaknya juga terus menjaga kualitas portofolio segmen ini.
“Kita melakukan akuisisi [nasabah] di tempat-tempat yang memang segmennya bagus. Karena kita kan punya ekosistem, jadi kita lebih banyak melakukan akuisisi di ekosistem kita,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, pada penyelenggaraan kali ini, selain menggandeng PT Antavaya Tour & Travel untuk mengadakan Mega Travel Fair. Kini, MEGA juga menggandeng Edlink Connex yang merupakan international education consultancy group untuk para calon mahasiswa yang akan melanjutkan pendidikannya ke luar negeri. Diza menjelaskan bahwa untuk pendaftaran kuliah akan timbul biaya biaya seperti application fee, tiket pesawat, akomodasi baik bagi calon siswa maupun orangtua yang mengantar. Ditambah lagi, pada awal tahun ajaran, pada umumnya orang tua dan keluarga bakal ikut mengantar ke negara tujuan.
“Bahkan, transaksi pembayaran tersebut dapat dikonversi menjadi cicilan, sehingga para pemegang kartu kredit dapat mengatur cash flow keuangannya,” ucapnya Melansir dari Bank Indonesia (BI), nilai transaksi kartu kredit mencapai Rp37,92 triliun per Desember 2023. Nilai transaksi tersebut naik 12,58% secara tahunan (yoy) dari sebelumnya Rp33,68 triliun. Kenaikan tidak hanya tidak terjadi nilai transaksi, melainkan juga pada volume transaksi kartu kredit yang ikut tumbuh 13,74% secara tahunan. Volume tersebut naik menjadi 36,61 juta transaksi, dari yang sebelumnya 32,19 juta transaksi.