Teknologi – Sudah cukup banyak produsen smartphone yang mengusung layar AMOLED di kelas Rp 2-3 jutaan. Langkah ini diambil untuk memberikan kepuasan dan kenyamanan bagi para penggunanya. Meski begitu, penggunaan layar IPS masih cukup banyak ditemukan pada smartphone saat ini, terutama di kelas Rp 1 jutaan atau entry level.
Banyak orang yang menilai layar AMOLED pada smartphone lebih baik daripada layar IPS. Namun, tak sedikit orang yang justru lebih senang menggunakan layar IPS karena diklaim lebih awet. Lantas, apa perbedaan layar IPS dengan AMOLED? Lalu mana yang lebih bagus dan tahan lama? Simak pembahasannya dalam artikel ini.
Perbedaan Layar IPS dengan AMOLED
Ada sejumlah perbedaan antara layar IPS dengan AMOLED. Agar tidak bingung, simak penjelasannya di bawah ini yang mengutip laman Leadtek Display :
1. Prinsip Kerja
AMOLED merupakan singkatan dari Active-Matrix Organic Light Emitting Diode yang artinya layar ini berasal dari penyempurnaan teknologi OLED. Layar jenis ini menggunakan teknologi matriks aktif yang dapat mengatur setiap piksel secara satu per satu.
Layar AMOLED mengusung Thin-Film Transistor FOR4D (TFT) untuk mengatur setiap piksel tersebut. Hal itu membuat setiap piksel menyala atau mati secara independen tergantung pada kontrol penggunanya.
Sedangkan IPS adalah jenis layar LCD berteknologi In-Panel Switching yang menggunakan teknologi kristal cair untuk menampilkan gambar. Bisa dibilang, layar IPS merupakan versi penerus dari LCD yang telah dikembangkan lebih baik.
2. Produksi Warna
Layar AMOLED menghasilkan warna hitam dalam jumlah banyak sehingga memberikan kontras tinggi pada gambar yang dihasilkan. Alhasil, gambar yang ditampilkan tampak lebih cerah dan jelas. Di sisi lain, layar IPS memiliki warna yang tidak se-gonjreng AMOLED. Meski begitu, hal ini tergantung pada pabrikan dan spesifikasi hardware yang diusung.
Saat ini, baik layar IPS dan AMOLED mampu menghasilkan kedalaman warna RGB 16-bit hingga 32-bit. Artinya, ada sejumlah panel IPS dan AMOLED yang mampu menghasilkan jutaan hingga miliaran warna.
3. Masa Penggunaan
Layar AMOLED menggunakan senyawa organik untuk elektroluminesensi. Senyawa tersebut cenderung memudar setelah digunakan dalam waktu lama.
Piksel merah (red) dan hijau (green) pada AMOLED memiliki umur lebih panjang dibandingkan piksel biru (blue). Dengan memudarnya salah satu piksel, hal ini mengakibatkan perubahan warna yang signifikan sehingga kenyamanan dalam menatap layar smartphone jadi berkurang.
Berbeda dengan layar IPS yang disebut lebih awet dan tahan lama. Hal ini berkat kristal cair pada panel IPS yang membantu menjamin masa pakai lebih lama.
Meski begitu, awet tidaknya layar IPS dan AMOLED tergantung lagi dari pemakaiannya. Penggunaan yang tidak terawat dan sering mengusung tingkat kecerahan (brightness) di atas 70% bisa memicu HP cepat panas dan layar mudah rusak.
4. Rasio Kontras
Panel AMOLED secara alami memiliki rasio kontras yang lebih tinggi daripada layar IPS. Sebab, warna hitam pada layar AMOLED sebenarnya merupakan piksel yang tidak terpakai dan secara teknis menunjukkan tidak adanya cahaya. Maka dari itu, warna hitam pada AMOLED lebih natural dibandingkan IPS.
Warna putih pada layar AMOLED juga lebih natural daripada IPS. Sebab, sejumlah panel IPS menghasilkan warna putih yang sedikit biru akibat latar cahaya.
5. Konsumsi Daya
Panel AMOLED diklaim lebih hemat energi dibandingkan layar IPS. Warna hitam pada AMOLED tidak memakan banyak daya karena warna yang lebih gelap hanya membutuhkan sedikit daya.
Meski begitu, efisiensi layar AMOLED juga tergantung dari masing-masing pengguna smartphone. Gambar yang sebagian besar berwarna putih atau cerah dapat mengkonsumsi sekitar 0,7 watt, lalu untuk gambar berwarna hitam gelap memakan daya sekitar 0,3 watt. Sedangkan layar IPS pada umumnya memakan daya sebesar 0,35 watt secara konstan.
6. Kecerahan dan Visibilitas Luar Ruangan
Perbedaan lain antara layar IPS dan AMOLED dapat dilihat dari kecerahan dan visibilitasnya. Kedua panel tersebut menghasilkan warna-warna cerah di dalam ruangan atau dalam kondisi pencahayaan normal.
Namun, jika sudah digunakan di luar ruangan dan terkena sinar matahari cerah, panel IPS memiliki visibilitas yang lebih baik ketimbang AMOLED. Kenapa begitu?
Sebab, salah satu kelemahan AMOLED adalah visibilitasnya yang buruk apabila dilihat di bawah sinar matahari langsung. Hal ini karena layar AMOLED tidak mengusung lampur latar karena cahaya berasal dari dioda organik itu sendiri.
Meski begitu, saat ini produsen layar AMOLED kelas atas telah melakukan pembaruan untuk meningkatkan kecerahan. Hal itu termasuk mengurangi celah antar lapisan layar demi meningkatkan opacity dan menerapkan lapisan khusus untuk mengurangi reflektifitas eksternal.
7. Biaya Produksi
Biaya produksi layar AMOLED disebut lebih mahal daripada IPS. Hal ini karena teknologi yang diterapkan pada AMOLED jauh lebih baik daripada IPS. Belum lagi bahan yang digunakan untuk membuat layar AMOLED punya harga yang cukup mahal. Sedangkan layar IPS memiliki biaya yang lebih tinggi dibandingkan pengembangan panel TFT LCD. Meski begitu, harga produksinya tetap tidak semahal panel AMOLED.
Kesimpulannya, mana yang lebih bagus antara AMOLED dengan IPS? Jawabannya tergantung dari kebutuhan masing-masing. Jika menggunakan smartphone untuk tujuan hiburan seperti streaming film, bermain game, nonton YouTube, atau scroll sosial media, smartphone dengan layar AMOLED adalah pilihan terbaik.
Apakah panel IPS jadi terlihat buruk? Tidak juga. Panel IPS lebih cocok untuk digunakan membaca karena visibilitasnya di siang hari dan di luar ruangan yang lebih baik. Meski begitu, saat ini smartphone di kelas mid-range hingga flagship telah mengusung layar AMOLED ketimbang IPS FOR4D. Layar IPS banyak ditemukan pada smartphone kelas entry level saja. Itu dia perbedaan antara layar IPS dan AMOLED pada smartphone. Semoga artikel ini dapat membantu.