Finance – Deretan emiten perbankan telah memutuskan untuk menebar dividen untuk tahun buku 2023. Dari sejumlah bank penebar dividen, terdapat emiten bank yang memberi keuntungan maksimal atau dividend yield tinggi bagi pemilik sahamnya. Terbaru, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) alias BSI telah memutuskan menebar dividen 20% dari laba bersih tahun buku 2023 atau total Rp855,56 miliar. Keputusan itu diambil dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada beberapa waktu lalu (17/5/2024). Apabila mengacu jumlah saham beredar sebesar 46,12 miliar, maka nilai dividen per saham mencapai Rp18,54 per lembar.
Sebelumnya, deretan bank jumbo yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) telah membayar dividen kepada pemegang sahamnya. Sejumlah bank kelas kedua atau kelompok bank dengan modal inti (KBMI) III seperti PT Bank Mega Tbk. (MEGA), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) juga telah menebar dividennya kepada pemegang saham. Dividend Yield Dari tebaran dividen itu, sejumlah bank berupaya memberikan imbal hasil atau yield yang maksimal kepada pemegang sahamnya. Sebagaimana diketahui, dividend yield merupakan tingkat pengembalian dalam bentuk dividen tunai ke pemegang saham. Menghitung dividend yield bisa dilakukan dengan membagi dividen per saham dengan harga per saham sebuah emiten FOR4D. Apabila menilik khusus pada emiten perbankan, bank yang memiliki dividend yield paling tinggi kepada pemegang sahamnya adalah dua emiten bank pembangunan daerah (BPD) yakni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau Bank BJB dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) atau Bank Jatim.
Yield dari kedua emiten BPD itu mengalahkan deretan bank jumbo seperti BRI dan Bank Mandiri. BJTM misalnya telah memutuskan membagikan dividen dengan nilai Rp54,39 per saham. Mengacu harga saham pada penutupan perdagangan Senin (27/5/2024) di level Rp565, maka dividend yield BJTM mencapai 9,62%. Lalu, BJBR telah memutuskan menebar dividen sebesar Rp95,05 per saham. Mengacu harga saham pada penutupan perdagangan Senin (27/5/2024) pada level Rp990, maka dividend yield yang diraup pemegang saham BJBR mencapai 9,6%. Sementara, BBRI yang memberikan nilai dividen tinggi Rp319 per saham memiliki dividend yield 7,01%, apabila mengacu harga saham pada penutupan perdagangan Senin (27/5/2024) Rp4.550.
Vice President Infovesta Wawan Hendrayana mengatakan dua emiten BPD itu memang mampu memberikan dividend yield kepada pemegang sahamnya karena memiliki captive market yakni dana dari Pemerintah Provinsi serta kredit kepada pegawai dan pensiunan yang relatif stabil. “Kebutuhan untuk ekspansinya juga relatif terbatas hanya pada provinsinya, karena jarang sekali BPD yang memiliki cabang secara nasional. Dengan demikian profit yang dialokasikan ke dividen bisa lebih besar,” kata Wawan kepada Bisnis pada Selasa (28/5/2024). Menurut Wawan, dividend yield emiten BPD juga relatif akan stabil. Sebelumnya, CEO Jooara Rencana Keuangan Gembong Suwito juga menyebut dua bank daerah ini memang secara konsisten terus membagikan dividen tiap tahun. Adapun, kinerja laba dilihat dari rasio profitabilitas kedua bank daerah ini juga masih baik. Saham kedua bank itu juga masih prospektif. “Secara valuasi juga masih under value,” katanya pada beberapa waktu lalu. Berikut daftar kinerja dividend yield emiten FOR4D perbankan pada tahun buku 2023, mengacu harga saham terbaru, Senin (27/5/2024):
- Bank Jatim
Bank Jatim memutuskan menebar dividen sebesar 55,55% dari laba bersih tahun buku 2023 atau total Rp816,69 miliar. Adapun, dividen per saham mencapai Rp54,39. Mengacu harga saham terbaru Rp565, maka dividend yield yang diraup pemegang saham BJTM mencapai 9,62%.
- Bank BJB
Bank BJB memutuskan menebar dividen sebesar 49,47% dari laba bersih tahun buku 2023 atau total Rp1 triliun. Adapun, dividen per saham yang diraup pemegang saham mencapai Rp95,05 per lembar. Alhasil, mengacu harga saham terbaru Rp990, maka dividen yield BJBR mencapai 9,6%.
- BRI
BRI telah memutuskan menebar dividen sebesar Rp48,1 triliun, 80% dari laba bersih tahun buku 2023. Lalu, dividen per saham mencapai Rp319 per saham. Mengacu harga saham terbaru Rp4.550 maka dividend yield BBRI mencapai 7,01%.
- CIMB Niaga
CIMB Niaga memutuskan menebar dividen sebesar Rp3,08 triliun atau 50% dari laba bersihnya. Sementara, dividen per saham mencapai Rp122,67 per lembar. Apabila harga saham terbaru Rp1.825, maka dividend yield BNGA mencapai 6,72%.
- BTPN Syariah
PT BTPN Syariah Tbk. (BTPS) menebar dividen sebesar Rp540,4 miliar atau Rp70,15 per saham dengan rasio tebaran dividen 50%. Mengacu harga saham terbaru Rp1.150, maka dividend yield BTPS mencapai 6,1%.
- Bank Mandiri
Bank Mandiri memutuskan menebar dividen 60% dari laba tahun buku 2023 atau Rp33,03 triliun. Dividen per saham BMRI mencapai Rp353,95 per lembar. Apabila harga saham terbaru BMRI mencapai Rp5.825, maka dividend yield bank milik negara ini mencapai 6,07%.
- BNI
BNI memutuskan menebar dividen 50% dari laba bersih tahun buku 2023 dengan nilai dividen mencapai Rp10,45 triliun atau Rp280,49 per saham. Apabila harga saham terbaru BBNI Rp4.670, maka dividend yield BNI mencapai 6%.
- OCBC Indonesia
PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) atau OCBC Indonesia telah menetapkan tebaran dividen 40,4% dari laba bersih tahun buku 2023 dengan nilai mencapai Rp1,65 triliun atau Rp72 rupiah per saham. Mengacu harga saham terbaru Rp1.240 per lembar, maka dividend yield yang diraup pemegang saham NISP mencapai 5,8%.
- Bank Woori Saudara
PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (SDRA) memutuskan menebar dividen Rp245,62 miliar atau 33,76% dari laba bersihnya. Dividen per saham yang didapatkan pemegang sahamnya mencapai Rp27,5 per lembar. Mengacu harga saham terbaru Rp500, maka dividend yield SDRA mencapai 5,5%.
- Bank Danamon
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) memutuskan menebar dividen 35% dari laba bersih tahun buku 2023 dengan nilai mencapai Rp1,2 triliun atau Rp125,48 per saham. Apabila harga saham terbaru Rp2.620, maka dividend yield yang diraup pemegang saham BDMN mencapai 4,78%.