Finance – Fenomena masyarakat Indonesia makan tabungan makin jelas terlihat. Hal ini terbukti dari persentase saldo tabungan yang semakin menurun. Ekonom Senior dan Peneliti Poltak Hotradero mengatakan fenomena ini terjadi karena Indonesia mempunyai libur panjang lama, seperti libur panjang Lebaran. Dia mengatakan pada momentum itu, uang beredar di masyarakat semakin meningkat. Dia menyebut biasanya orang berbondong-bondong mengambil tabungan atau kredit untuk membeli mobil baru. Hal ini yang menyebabkan uang beredar di luar bank lebih banyak.
“Dari hari raya panjang ditambah peristiwa libur, saldo tabungan itu beredar luar di perbankan itu. Sebelum lebaran mengambil kredit, jadi banyak beli mobil setelah itu terjadi perlambatan,” kata Poltak dalam acara Unfiltered Live Bank Saqu FOR4D di Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Berdasarkan data yang dipaparkannya, rasio tabungan terhadap pendapatan mengalami tren penurunan sejak tahun 2019. Pada November 2019, rasio tabungan terhadap pendapatan masyarakat Indonesia sebesar 19,8%. Pada Oktober 2023, turun menjadi 15,7%.
Per April 2024, rasio simpanan terhadap pendapatan masyarakat Indonesia sebesar 16,7%. Meskipun mengalami kenaikan dibandingkan tahun kemarin, apabila dilihat dari tahun 2019 rasio simpanan terhadap pendapatan mengalami tren penurunan. Meski begitu, dia menilai fenomena ini tidak akan berlangsung lama asalkan pemerintah melakukan perbaikan secara struktural, misalnya dengan Indonesia lebih adaptif terhadap keuangan digital. Apabila tidak segera ditangani, fenomena ini akan terjadi berulang secara terus-menerus dan dapat menghambat perekonomian.
“Fenomena makan tabungan ini sifatnya temporer tapi balik kalau ga ada perbaikan secara struktural itu akan berulang terus. Uang beredar ini paling banyak masuk ke daerah yang cash basis, misalnya digitalisasi ini lebih marak lagi ke penjual dan pembeli bisa digital itu lebih cepat pemulihan ekonomi,” imbuhnya.
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla
- Okewla