Finance – PT Bank Panin Tbk. (PNBN) telah memutuskan untuk tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2023. Bank Panin memutuskan untuk memanfaatkan labanya untuk memperkuat modal. Keputusan itu diambil Bank Panin dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 30 Mei 2024.
Pemegang saham perseroan menyetujui penggunaan laba bersih untuk tahun buku 2023 akan digunakan untuk memperkuat modal inti dalam rangka mendukung pertumbuhan usaha ke depan. Laba bank untuk tahun buku 2023 kemudian akan dicatat sebagai laba ditahan, sehingga bank tidak akan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Langkah yang sama juga dilakukan Bank Panin pada tahun sebelumnya. Terakhir kali Bank Panin menebar dividen kepada pemegang sahamnya untuk tahun buku 2021.
RUPST Bank Panin pada 2022 sepakat menebar dividen tunai sebesar paling kurang Rp481,63 miliar setelah dikurangi saham tresuri atau Rp20 per saham. Bank Panin saat itu meraup laba bersih tahun buku 2021 sebesar Rp1,82 triliun. Adapun, tahun buku 2023 Bank Panin membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp2,53 triliun, turun 16,75% secara tahunan (year on year/yoy), dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,04 triliun.
Presiden Direktur PaninBank Herwidayatmo mengatakan penurunan laba pada 2023 disebabkan pada 2023 Bank Panin FOR4D meningkatkan pencadangan untuk mengantisipasi penurunan kualitas portfolio kredit khususnya kredit kepada BUMN. Tercatat, Bank Panin membukukan biaya cadangan sebesar Rp2,77 triliun. Akan tetapi, dari sisi intermediasi, PNBN mencatatkan penyaluran kredit Rp148,49 triliun sepanjang 2023, tumbuh 8,4% yoy. Aset pun naik 4,5% yoy menjadi Rp222,01 triliun. Adapun, dari sisi pendanaan, Bank Panin telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp145,22 triliun, naik 2,38% yoy. Sementara, dana murah (current account saving account/CASA) naik 3,55% yoy menjadi Rp65,76 triliun.