STHI Jentera Resmikan Kepengurusan Periode 2024-2029, Ini Profil Pengurus Barunya

Pada kepengurusan baru ini, STHI Jentera berkomitmen memantapkan tradisi mutu dengan membekali para mahasiswa dengan pengetahuan hukum yang dibangun di atas pondasi kokoh, keterampilan yang relevan, dan wawasan yang luas serta kepedulian terhadap keadilan dan pembangunan hukum yang berorientasi pada kepentingan masyarakat luas.

Sekolah Tinggi Hukum Indonesia (STHI) Jentera meresmikan kepengurusan baru periode 2024-2029. Kepengurusan baru tersebut dipimpin oleh Aria Suyudi sebagai Ketua STHI Jentera yang akan didukung oleh tiga wakil ketua, yaitu Wakil Ketua Bidang Akademik Dian Rositawati, Wakil Ketua Bidang Penelitian Gita Putri Damayana, dan Wakil Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat dan Kemahasiswaan Asfinawati.

Pada kepengurusan baru ini, Jentera berkomitmen memantapkan tradisi mutu dengan membekali para mahasiswa dengan pengetahuan hukum yang dibangun di atas pondasi kokoh, keterampilan yang relevan, dan wawasan yang luas serta kepedulian terhadap keadilan dan pembangunan hukum yang berorientasi pada kepentingan masyarakat luas.

“Jentera juga akan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang bermanfaat dan efektif bagi masyarakat,” tulis STIH Jentera dikutip dari keterangan pers yang diterima Hukumonline, Rabu (22/1).

Sebagai Ketua STHI Jentera, Aria Suyudi memiliki pengalaman luas dalam berpartisipasi pada pembaruan dan  pengembangan institusi hukum, reformasi hukum ekonomi dan mempromosikan penerapan teknologi dan informasi pada sistem hukum Indonesia. Ia juga terlibat dalam berbagai inisiatif pembaruan di berbagai lembaga, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif dan berpengalaman dalam bekerja dengan berbagai lembaga pembangunan regional maupun internasional.

Dalam pendidikannya. Aria memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Magister Hukum (LLM) dari Erasmus University Rotterdam, dan Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Pelita Harapan.

Selain itu Wakil Ketua Bidang Akademia, Dian Rositawati, merupakan seorang akademisi hukum yang memiliki keahlian dalam reformasi peradilan, hak asasi manusia, tata kelola, dan studi socio-legal. Saat ini, ia juga menjabat sebagai Peneliti Senior di Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi Peradilan (LeIP) dan International Fellow pada Stanford University.

Wanita yang akrab disapa Tita ini menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Master of Arts di University of London, dan Doktor Ilmu Hukum dari Tilburg University.

Selanjutnya, Wakil Ketua Bidang Penelitian, Gita Putri Damayana, adalah peneliti senior Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) serta menekuni berbagai isu, antara lain reformasi hukum, antikorupsi, ruang gerak masyarakat sipil (civic space), dan demokratisasi. Saat ini Gita tengah menempuh studi doktoral di School of Regulation and Global Governance, Australian National University dengan beasiswa Australia Award Scholarship.

Sebelumnya, Gita meraih gelar sarjana dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan menyelesaikan pendidikan magister hukum dalam program Sustainable International Development di University of Washington, Seattle, Amerika Serikat dengan beasiswa Fulbright Scholarship Award.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Pengabdian Masyarakat, Asfinawati, merupakan advokat hak asasi manusia yang konsisten memperjuangkan hak-hak kaum minoritas yang tertindas dan pencari keadilan.

Asfinawati telah berpengalaman melakukan advokasi di berbagai level dalam beragam isu seperti perburuhan, fair trial, kebebasan beragama dan berkeyakinan, hingga kekerasan seksual. Di bidang pendidikan, Asfinawati menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan Magister Filsafat dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *