Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jakarta baru saja melaksanakan pelantikan pengurus baru untuk periode 2024-2028 pada Kamis, (23/1/2025). Dalam pelantikan ini, pengurus baru yang terpilih diharapkan mampu membawa perubahan positif dan memperkuat peran media siber di Indonesia.
Sebagai organisasi yang mewadahi berbagai media siber di Indonesia, AMSI memiliki peran strategis dalam mengawal profesionalisme dan keberagaman informasi di era digital yang semakin berkembang pesat. Pelantikan ini juga menjadi momen penting bagi anggota baru yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas jurnalistik dan memperkuat ekosistem media di Indonesia.
Ketua AMSI Jakarta, Fathan Qorib dalam sambutannya menegaskan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) tidak boleh menjadi ancaman bagi industri media. Sebaliknya teknologi AI mesti dimaknai sebagai alat untuk membantu pekerjaan media.
“AI jangan sampai menjadi pisau bermata dua, tetapi justru harus kita manfaatkan untuk mendukung pekerjaan kita,” tegasnya.
Teknologi AI, dengan kemampuannya dalam memproses data dalam jumlah besar dan mendalam, dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam produksi berita. Kemudian menyaring informasi yang relevan, serta memberikan analisis yang lebih tajam dalam pemberitaan.
AMSI Jakarta di bawah kepengurusan Fathan untuk satu periode ke depan berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas para anggotanya dalam menghadapi tantangan digital. Terutama dalam hal penggunaan AI secara etis dan profesional.
Dengan begitu, media siber bisa tetap menjaga integritas dan kepercayaan publik, sambil memanfaatkan potensi besar yang ditawarkan oleh kecerdasan buatan. Fathan mengatakan di tengah arus dominasi platform digital memerlukan kolaborasi media dengan platform digital lainnya menjadi hal yang penting dan perlu dilakukan.
“Program-program yang telah kami susun, sudah dibuat disesuaikan dengan upaya kami untuk menjawab tantangan ini, salah satunya dengan kolaborasi,” jelas Fathan.
Lebih lanjut Fathan mengatakan AMSI Jakarta berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas para anggotanya dalam menghadapi tantangan digital, terutama dalam hal penggunaan AI secara etis dan profesional. Dengan begitu, media siber bisa tetap menjaga integritas dan kepercayaan publik, tetapi di sisi lain memanfaatkan potensi besar yang ditawarkan oleh AI.
“Di tengah tekanan digitalisasi, kita perlu sikapi juga ancaman bagi wartawan mulai dari doxing, peretasan, serta intimidasi saat peliputan pemilu dan pilkada. Kami berharap AMSI Jakarta mampu menjadi garda terdepan dalam menyusun solusi dan strategi menghadapi tantangan ini” ujar Sapto.
Sebagai salah satu konstituen dan aktor penting dalam ekosistem pers di Indonesia, sebagai barometer media di Indonesia, AMSI Jakarta harus mampu membebaskan diri dari persoalan-persoalan tersebut. Sapto berharap AMSI Jakarta bisa menjadi garda terdepan dalam menyusun dan menyiapkan dan menyusun strategi dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada di dunia media.
Pelantikan pengurus baru AMSI Jakarta periode 2024-2028 menandai babak baru dalam upaya memperkuat ekosistem media siber di Indonesia. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi di era digital, komitmen untuk mengadopsi teknologi, menjaga profesionalisme, serta menjunjung tinggi etika jurnalistik menjadi kunci keberhasilan.
Dukungan kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk Dewan Pers, diharapkan mampu mendorong AMSI Jakarta untuk terus menjadi pelopor perubahan positif. Ke depan, AMSI Jakarta diharapkan tidak hanya menjaga integritas media siber, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan ekosistem pers yang berkelanjutan, inovatif, dan tetap setia pada nilai-nilai independensi serta keberagaman informasi.