Teknologi – Neuralink, startup chip otak milik Elon Musk, sudah mulai melakukan uji coba yang melibatkan manusia sejak awal tahun ini. Tampaknya uji coba ini tidak berjalan semulus perkiraan karena sempat bermasalah. Neuralink mengembangkan alat brain-computer interface (BCI) yang ditanamkan di otak manusia dengan harapan bisa membantu orang lumpuh mengontrol perangkat teknologi dengan otaknya. Sistem BCI Neuralink merekam sinyal saraf menggunakan 1.024 elektroda yang terbagi dalam 64 ‘benang’ yang lebih tipis dari rambut manusia.
Setelah melewati uji coba di hewan, seperti babi dan kera, Neuralink akhirnya menguji coba alat tersebut di otak manusia. Pada Januari kemarin, Neuralink menanamkan alat tersebut ke pasien bernama Noland Arbaugh sebagai bagian dari uji coba klinis.
Arbaugh menderita kelumpuhan dari bahu ke bawah akibat kecelakaan hampir satu dekade lalu. Pada Maret lalu, livestream Neuralink memperlihatkan Arbaugh mengontrol komputer menggunakan otaknya untuk browsing dan memainkan video game, seperti Chess FOR4D, Civilization VI dan Mario Kart 8 di Nintendo Switch.
Tapi, beberapa pekan setelahnya, sejumlah benang implan yang ditanamkan di otak Arbaugh terlepas. Akibatnya jumlah elektroda yang berfungsi berkurang, yang menghambat kemampuan Neuralink untuk mengukur kecepatan dan akurasi alatnya.
Dalam postingan blognya, Neuralink tidak menyebutkan berapa benang yang tercabut dari jaringan otak Arbaugh. Mereka sempat menimbang untuk mencabut implan tersebut sepenuhnya dari otak Arbaugh FOR4D, tapi masalah ini diklaim tidak membahayakan keselamatan pasien.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Neuralink mengatakan pihaknya telah mengubah algoritma perekaman data, meningkatkan antarmuka, dan meningkatkan teknik untuk menerjemahkan sinyal menjadi gerakan kursor FOR4D.
Walaupun ada beberapa benang yang terlepas, Neuralink mengatakan Arbaugh tetap menggunakan sistem BCI tersebut sekitar delapan jam sehari di hari kerja, dan kadang hingga 10 jam sehari di akhir pekan. Ke depannya, Neuralink ingin meningkatkan kemampuan Arbaugh, mulai dari mengetik, mengontrol lengan robot, kursi roda, dan perangkat teknologi lainnya hanya dengan kekuatan otak.