Teknologi – Platform media sosial X (sebelumnya Twitter) dilaporkan telah diblokir di Pakistan karena dianggap membahayakan. Pemblokiran X terjadi di tengah gejolak politik di negara tersebut imbas hasil pemilu. Gejolak politik Pakistan setelah pemilu yang baru saja selesai disebut berlanjut pada Sabtu (10/2). Di tengah gejolak tersebut, platform media sosial X menghadapi gangguan secara nasional. Gangguan pada platform milik Elon Musk ini dikonfirmasi oleh platform pelacak pemblokiran internet Netblocks.
“Dikonfirmasi: Metrik langsung menunjukkan gangguan berskala nasional pada X/Twitter di seluruh #Pakistan; insiden ini terjadi di tengah gejolak politik setelah pemilihan umum yang kontroversial yang diselenggarakan di bawah pemadaman jaringan internet dan seluler,” kata Netblocks.
Sayangnya, belum ada informasi yang jelas terkait alasan pemblokiran atau gangguan secara nasional pada platform media sosial yang sebelumnya berlogo burung biru ini. Sebagai informasi, Komisi Pemilihan Umum Pakistan mengumumkan 258 dari 264 kursi langsung dimenangkan di Majelis Nasional. Sementara itu, pemilihan di dua daerah pemilihan akan dilaksanakan kemudian, karena meninggalnya salah satu calon, dan belum lengkapnya proses pemungutan suara.
Menurut hasil sementara, calon independen, yang sebagian besar didukung oleh Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), memimpin di depan dua partai besar yakni Partai Rakyat Pakistan (PPP) yang dipimpin Bilawal Bhutto Zardari, dan Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) yang tiga kali dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif. Kandidat independen sejauh ini memenangkan 103 kursi, diikuti PML-N dengan 77 kursi dan PPP memperoleh 54 kursi.
Kemudian, Gerakan Muttahida Quami (MQM), sebuah partai regional yang berbasis di pusat komersial Karachi dan Hyderabad, secara mengejutkan memenangkan 17 kursi Majelis Nasional. Sementara itu, lebih dari 20 kursi dimenangkan oleh partai regional dan politik religius. Geo News mengatakan 93 dari 102 calon independen berasal dari partai PTI Lalu, empat calon independen pada Sabtu (10/2) mengumumkan bergabungnya mereka ke partai PML-N, meningkatkan kekuatan partai itu dengan mendapatkan 77 kursi di majelis rendah atau Majelis Nasional. Sebagai catatan, sebuah partai di Pakistan membutuhkan 169 kursi di Majelis Nasional untuk membentuk pemerintahan dengan jumlah mayoritas. Pasalnya, Majelis Nasional beranggotakan total 336 orang.