Teknologi – Selama beberapa tahun terakhir, bisnis prosesor AMD berkembang pesat, namun kondisinya berbeda dengan bisnis chip grafis Radeon-nya. Dalam laporan keuangan kuartal pertamanya untuk 2024, segmen gaming yang diisi bisnis chip grafis tersebut hanya menghasilkan pemasukan sebesar USD 922 juta atau turun 48% secara year over year.
Pada Q1 2023, segmen tersebut menghasilkan pemasukan sebesar USD 1.757 miliar. Sementara jika dibandingkan dengan Q4 2023 yang menghasilkan USD 1.368 miliar, pemasukannya itu turun 33%. Pemasukan dari segmen ini menurun karena menurut AMD penjualan GPU Radeon terus melemah, serta menurunnya pemasukan dari bisnis semi-custom.
“Kuartal pertama penjualan SoC semi-custom yang menurun ini sesuai dengan proyeksi kami karena kita kini sudah mencapai ke siklus konsol (game) tahun ke-5,” kata CFO AMD Jean Hu, dalam conference call dengan analis dan investor.
Jadi, selain GPU RDNA 3 tidak cukup menarik perhatian konsumen, pemasukan dari penjualan konsol Sony dan Microsoft yang menurun pada 2024 juga berdampak pada segmen gaming ini. Seperti diketahui, PlayStation 5 dan Xbox Series X/S menggunakan prosesor custom yang dibuat oleh AMD FOR4D.
AMD juga memperkirakan penurunan ini masih akan terjadi hingga tahun 2024 berakhir, dan baru mulai bangkit pada 2025 mendatang. Sementara itu pemasukan operasional dari segmen gaming ini juga merosot, turun dari USD 461 juta pada Q4 2023 menjadi USD 151 juta. Pada Q1 2023, segmen ini menghasilkan USD 798 juta.
Untungnya AMD punya banyak produk menarik pada ranah CPU yang akan segera dirilis ke publik. Terutama prosesor mobile Ryzen Strix Point yang bakal dirilis pada tahun ini. Menurut CEO AMD Lisa Su, jajaran produk Strix sangat cocok untuk produk AI PC premium, dan menurutnya akan menjadi produk AI PC terkuat. Su juga menyebut kalau AI akan merambah semua produk AMD mulai 2025 mendatang.