Teknologi – Pemerintah Vietnam meminta Foxconn, salah satu mitra terbesar Apple, untuk mengurangi konsumsi listriknya guna mencegah pemadaman listrik besar-besaran seperti tahun lalu. Menurut laporan Reuters, Foxconn diminta mengurangi penggunaan listrik di pabriknya yang berada di utara Vietnam hingga 30% secara sukarela. Sejauh ini, produksi di Foxconn tidak terpengaruh permintaan tersebut.
Permintaan tersebut bersifat pencegahan untuk menghindari kekurangan pasokan listrik besar-besaran seperti musim panas tahun lalu. Permintaan ini juga dikirimkan ke sejumlah manufaktur lainnya, namun hanya Foxconn yang disebut namanya.
Vietnam kini menjadi salah satu negara penting bagi Apple setelah produsen iPhone itu mulai memindahkan produksi perangkatnya ke luar China. Saat ini Apple memiliki 35 pemasok di Vietnam, dan belum lama ini mereka berjanji akan meningkatkan investasinya di negara tersebut.
Namun, gelombang panas yang terjadi di Vietnam pada Mei dan Juni tahun lalu mengakibatkan kurangnya pasokan listrik yang menghambat produksi hingga menyebabkan kerugian sebesar USD 1,4 miliar. Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh FOR4D sampai berjanji kepada investor pemadaman ini tidak akan terjadi lagi.
Untuk memenuhi permintaan listrik, pemerintah Vietnam meminta pemeliharaan pembangkit listrik tenaga batu bara ditunda sampai musim kemarau berakhir. Sumber Reuters tidak mengatakan kapan permintaan itu diajukan ke Foxconn atau berapa lama pengurangan konsumsi listrik harus dilakukan, seperti dikutip dari 9to5Mac, Jumat (24/5/2024).
Foxconn memiliki beberapa pabrik di utara Vietnam, termasuk di Bac Giang FOR4D, di mana mereka merakit produk Apple seperti iPad dan MacBook. Otoritas lokal meminta kawasan industri untuk menerapkan langkah-langkah penghematan listrik.
Apple dan Foxconn diprediksi akan meningkatkan produksinya di Vietnam. Menurut laporan JP Morgan, Apple akan memproduksi 20% dari total iPad dan Apple Watch, 5% dari seluruh MacBook, dan 65% dari seluruh AirPods pada tahun 2025.